Apakah kamu pernah mendengar istilah society 5.0? Jika sebelumnya ada istilah Revolusi Industri 4.0, society 5.0 atau dalam bahasa Indonesia disebut Masyarakat 5.0 diusulkan menjadi konsep tatanan dunia baru. Sedikit trivia, dalam tatanan Masyarakat 5.0 mengutamakan integrasi kecerdasan buatan dan robotika yang termasuk salah satu bagian dari kecerdasan buatan adalah machine learning. Mari kita kenali lebih dalam!

 

Pengertian Society 5.0

Society 5.0 adalah sebuah konsep masyarakat yang diusulkan Jepang dengan berpusat kepada manusia untuk menyeimbangkan solusi atas permasalahan sosial dan kemajuan ekonomi melalui sistem integrasi antara dunia maya dan fisik.

Sejarah Society 5.0

Sebagaimana yang diketahui bahwa saat ini dunia masih menempati era Industri 4.0. Industri ini sebelumnya merombak sistem yang berpaku pada mesin dan manufaktur menjadi berporos pada informasi.

Jadi, gagasan Masyarakat 5.0 berhasil mendobrak pemikiran yang ada bahwa revolusi sudah stagnan dan tidak dapat dilakukan lagi. Harapannya, konsep Society 5.0 bisa membawa perubahan terhadap dunia menjadi lebih baik dengan menyempurnakan ide-ide sebelumnya.

Konsep ini pertama kali dikemukakan pada sebuah perhelatan Teknologi Informasi terbesar di dunia bertajuk CeBIT (Centrum der Büro- und Informationstechnik) pada tahun 2017. Namun, ini sebenarnya sudah diungkapkan sebagai rencana dasar sains dan teknologi kelima oleh kementerian sains dan teknologi Jepang pada tahun 2016.

Pemikiran terhadap tatanan dunia baru ini lahir karena menyadari adanya batasan terhadap kemampuan manusia dalam mencari hal-hal penting dari derasnya arus informasi. Akibatnya, manusia bisa merasakan kelelahan dalam proses tersebut. Belum lagi keterbatasan jumlah sumber daya akibat umur dan bidang keahlian yang berbeda-beda.

Oleh sebab itu, Masyarakat 5.0 yang akan mengintegrasikan mesin serta kecerdasan buatan diyakini akan membantu manusia dengan lebih maksimal. Jadi, masyarakat bisa fokus menciptakan inovasi dan berkreasi dengan ide-ide baru secara lebih aktif.

 

Tujuan Society 5.0

Selain diklaim akan menyeimbangkan solusi atas permasalahan sosial dan kemajuan ekonomi, Masyarakat 5.0 membuat masyarakat memiliki rasa hormat antara satu dengan yang lain. Tatanan ini pun diyakini bisa memperpanjang generasi dan menciptakan kenyamanan setiap orang dalam kehidupan yang produktif.

Adapun berikut tiga target utama dari dilaksanakannya Masyarakat 5.0 sebagaimana dipaparkan oleh Keidanren (Kamar Dagang Jepang).

Pembaruan Individu

Ini artinya setiap individu mempunyai kesempatan untuk mengembangkan dirinya. Setiap orang dijamin untuk hidup sehat, aman, dan nyaman, tak terkecuali lansia. Jadi, masing-masing individu bisa merasakan kehidupan yang sesuai keinginannya.

Pembaruan Perusahaan

Dalam tatanan Masyarakat 5.0, setiap perusahaan diharapkan untuk membangun nilai-nilai baru. Selama digitalisasi dan pembaruan model bisnis dilakukan, terjadi peningkatan produktivitas. Pada saat yang bersamaan, bentuk baru ekonomi dan sosial diwujudkan bersamaan dengan inovasi dan globalisasi yang meningkat.

Penyelesaian Masalah Sosial

Masa depan yang baru hanya bisa diwujudkan ketika permasalahan sosial, seperti berkurangnya jumlah populasi, kesejahteraan lansia, dan bencana alam diselesaikan. Selain itu, kontribusi dalam masalah global dapat dilaksanakan jika perluasan dalam bidang layanan dan bisnis dilakukan.

 

Penerapan Society 5.0

Gagasan Masyarakat 5.0 dapat diterapkan dalam beberapa bidang, contohnya seperti yang disampaikan pemerintahan Jepang berikut.

Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, berikut adalah contoh penerapan Masyarakat 5.0.

• Mengembangkan layanan yang masih bisa dilakukan oleh robot, seperti bagian pemeriksaan awal sehingga dapat mengurangi tingkat kelelahan tenaga medis.
• Adanya deteksi awal terhadap penyakit dengan menggunakan data real-time.
• Layanan yang lebih baik di berbagai tempat dengan berbagi data riwayat kesehatan.

Manufaktur

Berikut adalah contoh penerapan Masyarakat 5.0 dalam bidang manufaktur.

• Mengintegrasikan robot dan kecerdasan buatan untuk mempercepat proses produksi dan mengurangi kebutuhan terhadap buruh.
• Menciptakan sistem integrasi antarbidang industri supaya lebih efisien.
• Penyediaan barang yang dikirimkan lebih cepat sesuai keinginan konsumen dengan harga murah.

Pertanian

Inilah contoh penerapan Masyarakat 5.0 dalam bidang pertanian.

• Terjadinya produksi kebutuhan agraria sesuai dengan kebutuhan konsumen dan langsung sampai dengan menggunakan kendaraan otomatis.
• Integrasi teknologi seperti penggunaan traktor untuk menggarap ladang dan optimalisasi pengairan ladang dengan mengolah data ramalan cuaca.
• Penyesuaian dan perencanaan garap ladang berdasarkan kebutuhan pasar.

Pangan

Dalam bidang pangan, berikut adalah contoh penerapan Masyarakat 5.0.

• Penyediaan bahan pangan berdasarkan data konsumen, seperti preferensi dan alergi.
• Otomatisasi penyediaan serta penyimpanan bahan pangan dengan teknologi canggih sehingga pembelian dilakukan hanya ketika benar-benar dibutuhkan/darurat.
• Mengusahakan produksi pertanian dan ritel agar menyediakan bahan pangan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Penanggulangan Bencana

Inilah contoh penerapan Masyarakat 5.0 dalam bidang penanggulangan bencana.

• Penyediaan data tempat penampungan terdekat selama bencana melalui ponsel masing-masing penduduk.
• Penemuan korban secara cepat dengan penggunaan teknologi, salah satu contohnya adalah robot penyelamat.
• Optimalisasi pembongkaran reruntuhan menggunakan drone, traktor otomatis, dsb.

Energi

Berikut adalah contoh penerapan Masyarakat 5.0 dalam bidang energi.

• Setiap rumah tangga dapat meningkatkan cadangan energi dengan mengajukan proposal optimalisasi energi sesuai dengan riwayat penggunaannya.
• Produksi energi secara lokal untuk penggunaan skala lokal.
• Penyediaan energi terbarukan secara stabil dengan menggunakan analisis data cuaca secara akurat.

Transportasi

Contoh penerapan Society 5.0 dalam bidang transportasi sebagai berikut.

• Memudahkan pergerakan lansia dan disabilitas dengan kursi roda otomatis.
• Mobilitas yang lebih halus dengan adanya sistem integrasi transportasi publik, layanan berbagi kendaraan pribadi, dan sebagainya.
• Adanya transportasi publik yang bergerak secara otomatis sesuai dengan kehendak.